TUGAS
BAHASA INDONESIA
LAPORAN HASIL OBSERVASI
PENGOLAHAN
KETELA POHON ATAU
SINGKONG
DI SUSUN OLEH :
1.Dwika Candra Pramudya
2.Ela Sindi Maya Sari
3.Jihan Larasati
4.Nandika Meitia
5.Sinta Sakila
SMA NEGERI 1 KESESI. Jl. Raya Kaibahan Kesesi Kab. Pekalongan
Tahun Pelajaran 2016/2017
LAPORAN HASIL OBSERVASI PENGOLAHAN KETELA POHON ATAU SINGKONG
A.TOPIK
Pabrik
produksi makanan ringan
B. TUJUAN
Adapun
tujuan yang di maksud adalah untuk mengetahui dan memahami produksi makanan
ringan atau camilan dari ketela pohon. Serta mendapatkan ilmu pengetahuan
mengenai ketela pohon, baik dari manfaat dan cara pengolahan.
C. TEORI DASAR
1.Ketela Pohon
# Ketela pohon atau yang lebih dikenal dengan singkong atau
ubi kayu, merupakan pohon tahunan
tropika dan subtropika dari keluarga Euphorbiaceae. Umbinya dikenal luas
sebagai makanan pokok penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran.
Singkong merupakan umbi/akar
pohon yang panjang dengan fisik rata-rata bergaris tengah 2-3 cm dan panjang
50-80 cm. Daging umbinya berwarna putih atau kekuning-kuningan. Umbi singkong
tidak tahan simpan. Gejala kerusakan ditandai dengan keluarnya warna biru
gelap.
Umbi singkong merupakan sumber
energi yang kaya kerbohidrat namun sangat miskin protein. Sumber protein yang
bagus justru terdapat pada daun singkong.
#Kandungan Nutrisi
Seperti
halnya dengan ubi jalar, singkong juga sangat tinggi mengandung nutrisi yang
sangat bermanfaat bagi kesehatan kita. Singkong menyediakan energi sebesar 160
kcal, sejumlah karbohidrat 38.06 g, protein 1,36 g 2,5, total lemak 0,28 g,
kolesterol 0 mg, dan serat 1,8 g. Berikut kandungan gizi per 100 g singkong
mentah menurut USDA :
Vitamin :
Kandungan vitamin tertinggi ubi kayu adalah folat ( vitamin B9 )27 mg,
Vitamin C20.6mg, dan Vitamin K 1,9 mg selebihnya adalah Niacin 0,854 mg
Pyrodoxine 0,088 mg, Riboflavin 0,048 mg. Thiamin 0,087 mg, Vitamin
A13 IV<, dan Vitamin E 0,19 mg.
Vitamin C20.6mg, dan Vitamin K 1,9 mg selebihnya adalah Niacin 0,854 mg
Pyrodoxine 0,088 mg, Riboflavin 0,048 mg. Thiamin 0,087 mg, Vitamin
A13 IV<, dan Vitamin E 0,19 mg.
Mineral :
Sodium 14 mg, Kalium 271 mg, Kalsium 16 mg 1,6, Zat besi 0,27 mg,
magnesium 21 mg. Mangan 0,383 mg, Fosfor 27 mg, dan Zinc 0,34 mg.
magnesium 21 mg. Mangan 0,383 mg, Fosfor 27 mg, dan Zinc 0,34 mg.
2. Manfaat Ketela
Pohon Bagi Kesehatan
# Sumber energi :
Singkong
rendah lemak dan 0 kolesterol, namun ia cukup tinggi kalori, bahkan hampir dua
kali lipat kalori dari pada kentang . hal ini mungkin yang tertinggi dari
setiap umbi tropis yang kaya pati. 100 g ubi kayu menyediakan 160 kalori , terutama berasal dari sukrosa
yang membentuk sebagian besar gula pada umbi-umbian , yang total terhitung
lebih dari 69 % dari total gula. Gula kompleks amilosa lainnya adalah sumber
karbohidrat utama yaitu sekitar 16-17 %. Dengan demikian , singkong bisa
sebagai makanan alternatif selain nasi
untuk mendapatkan cukup energi bagi
tubuh kita.
# Mengandung Serat dan 0 Kolesterol :
Mengkonsumsi
makanan yang tinggi serat akan sangat bermanfaat untuk kesehatan, seperti
menurunkan tekanan darah, menurunkan kadar kolesterol, dan membantu pencernaan.
Rendahnya lemak dan kolesterol, yang ditambah dengan kandungan serat, membuat
singkong juga baik untuk mencegah resiko obesitas.
#Mengandung Protein :
Singkong
sangat rendah lemak, juga lebih rendah protein jika dibanding dengan sereal dan
kacang-kacangan. Meskipun demikian makanan
yang murah meriah ini mengandung
lebih banyak protein, jika dibandingkan dengan sumber makanan lainnya
seperti umbi, kentang, pisang, dll.protein tertinggi terutama terdapat dalam
daun singkong yang juga tinggi
manfaatnya bagi kesehatan.
# Bebas Gluten
Seperti
halnya umbi-umbian lain, umbi kayu juga bebas gluten pati singkong yang bebas
gluten digunakan sebagai makanan khusus untuk pasien penyakit celiac dan autisme.
# Sumber Vitamin K
Vitamin K
berperan potensial dalam membangun masa tulang dengan cara mempromosikan
aktivitas osteotrophic dalam tulang. Selain itu, Vitamin ini juga berguna dalam
pengobatan pasien penyakit Alzheimer dengan cara membatasi kerusakan saraf di
otak.
# Sumber Vitamin B :
Singkong
merupakan sumber yang cukup baik dari beberapa Vitamin kompleks, seperti folat,
thiamin, piridoksin (vitamin B6 ) , riboflavin, dan asam pantotenat. Vitamin B
kompleks adalah vitamin esensial yang harus diperoleh setiap hari dari makanan,
yang sangat penting bagi kesehatan secara menyeluruh.
# Magnesiun dan Tembaga
Makan
singkong akan membantu anda untuk mendapatkan asupan magnesium dan tembaga
lebih banyak lagi. Diet makanan yang kaya magnesium akan meningkatkan
keseshatan seumur hidup, menurunkan tekanan darah, serta mengurangi risiko
osteoporosis. Mineral penting lain yang bisa diperoleh dari makan singkong
adalah mangan, zat besi, serta seng.
# Tinggi Kalium :
Selain itu,
ubi kayu juga menyediakan kalium yang cukup baik ( 271 mg per 100 g, atau 6 % dari kebutuhan
setiap hari ). Kalium merupakan senyawa penting dari sel dan cairan tubuh yang
bermanfaat untuk membantu mengatur detak jantung dan tekanan darah.
D. LOKASI
Lokasi
tempat kami melakukan observasi yaitu
ditempat pengolahan ketela pohon (pabrik )
yang bertempat di dukuh pendil, desa sidosari, kecamatan kesesi, kabupaten
pekalongan, Jawa Tengah. Observasi tersebut dilakukan pada hari minggu ,tanggal
14 Agustus 2016 pada pukul 14.45 s/d selesai.
E. PROSEDUR
Adapun
prosedur yang dilakukan pada saat pengambilan data yaitu dengan cara sebagai
berikut.
1. Teknik
observasi ( pengamatan ) : teknik ini dilakukan untuk mendapatkan hasil deskripsi secara umum mengenai keadaan
atau lokasi yang diamati.
2. Teknik
interview ( wawancara ): teknik ini dilakukan untuk mendapatkan data primer
maka menggunakan teknik wawancara. Wawancara dilakukan secara bebas dan
menggunakan pertanyaan-pertanyaan terbuka secara porpusif dengan narasumber
atau responden yang dalam hal ini adalah pemilik pabrik yaitu Bpk.H.Warli dan
beberapa karyawan di pabrik.
F. PEMBAHASAN
Singkong
atau ketela pohon merupakan bahan dasar, dari beberapa olahan makanan. Makanan
ada yang disebut dengan makanan berat atau mengenyangkan dan ada yang disebut
dengan makanan ringan atau camilan. Contoh dari makanan berat atau yang
mengenyangkan yang dibuat dari ketela pohon yaitu gethuk, tiwul, bongko,
singkong keju dan sebagainya. Contoh dari makanan ringan atau camilan yaitu keripik singkong, kerupik salondok,
stik kletik-kletik dan sebagainya.
Dalam
observasi yang kami lakukan , kami mengamati pabrik pengolahan singkong yang
memproduksi beberapa makanan ringan dari bahan dasar singkong. Masyarakat
sekitar menyebut makanan ringan yang diolah, dengan sebutan stik kletik-kletik
dan kerupuk salondok.
Sejak
berdiri pada tahun 2001, atau 5 tahun
berdiri. Pabrik milik Bpk.H.Warli, yang memproduksi makanan ringan,
mengolah singkong menjadi kerupuk salondok dan stik kletik-kletik. Modal awal
produksi makanan ringan sebesar Rp.2000.000.- bahan yang digunakan untuk
membuat stik kletik-kletik yaitu ketela pohon yang dibeli dengan harga
Rp.3000,-/kg. Dari daerah yogyakarta. Dan pembelian bahan kerupuk salondok, sudah berbentuk kerupuk
mentah atau biasa disebut dengan kerecek dengan harga Rp.10.000,-/bal.
Pengolahan stik kletik-kletik menjadi olahan makanan ringan dengan cara :
1. Mengupas
semua kulit singkong.
2. Setelah
dikupas, singkong di potong kecil-kecil agar mudah di masukkan kedalam mesin.
3. Kemudian,
singkong berubah menjadi bubur singkong, dan di tambahkan tepung terigu, bumbu
dari bawang putih, garam dan penyedap rasa. Aduk hingga semua tercampur rata.
Dan adonan di uleni hingga kalis.
4. Tahap
berikutnya, memasukkan adonan yang sudah
kalis kedalam mesin pencetak.
5. Adonan
keluar dari mesin berbentuk persegi panjang yang melengkung.
6. Setelah
itu goreng hingga adonan berubah menjadi kecoklatan.
7. Dan
stik kletik-kletik ditiriskan , kemudian diberi bumbu bubuk rasa balado.
Olahan lain, kerupuk salondok karena sudah dari asalnya
magelang ,Jawa Tengah, berbentuk kerupuk mentah atau krecek. Cara membuatnya
hanya digoreng sampai matang dan di tambahkan bubuk bumbu bubuk rasa balado
sebelum pembungkusan.
Dengan
kendala tubuh yang lelah, produksi tetap berjalan dengan lancar. Menurut para
karyawan bahan dasar yang jumlahnya kurang akan menjadi kendala pada saat
produksi.
Pengolahan
bahan dasar hingga menjadi olahan makanan, menggunakan beberapa alat modern
seperti mesin pencetak dan penggilingan, serta alat-alat tradisional seperti
cobek dan tungku berbahan bakar kayu bakar.
Pemasaran
hasil produksi dengan membawa olahan makanan menggunakan mobil bok ke pasar.
Dan mengantarkan, menitipkan ke warung-warung di sekitar kota pekalongan. 1 bal
yang berisi 18 bungkus makanan salondok atau stik kletik-kletik dihargai
Rp.7000,-. Pada saat dijual di warung 1 bungkus
dijual seharga Rp.500,-.
Kendala
pemasaran menurut Bpk.H.Warli yaitu tubuh yang lelah.
Omset
penjualan dalam 1 bulan Rp. 5000.000,- dengan keuntungan atau hasil bersih Rp. 2000.000,- karyawan di
pabrik mahkota , berjumlah 10 orang yang berasal dari lingkungan tempat pabrik
yaitu desa sidosari, semua karyawan
perempuan. Dengan gaji atau upah sebesar Rp. 20.000,- untuk pemula atau
yang kurang ahli dan Rp. 40.000,- yang
senior atau yang sudah ahli. Bayaran perhari diberikan.
Pabrik
beroperasi berdasarkan bahan dasar, jika ada singkong atau ketela pohon dan
kerupuk mentah atau krecek yang harus diolah, maka pabrik akan beroperasi. Jika
tidak ada bahan yang akan diolah maka pabrik tidak beroperasi atau libur. Pabrik buka dari pukul 07.00 WIB
hingga 16.00 WIB.
Menurut
observasi dan hasil pengamatan yang kami lakukan keadaan pabrik kurang bersih,
tempatnya tidak terlalu besar kira-kira
panjang 12 m2 x lebar 6 m2.
Harapan Bpk
H.Warli sebagai pemilik pabrik yaitu
membantu agar pabrik tetap beroperasi dan
memproduksi terus menerus jangan
sampai berhenti.
G. KESIMPULAN.
Singkong
atau ketela pohon yang diolah menjadi makanan ringan, dijadikan bisnis
penjualan yang memiliki omset yang besar.
Dilihat
dari omset penjualannya maka dapat dipastikan kerupuk salondok dan stik kletik-kletik, banyak diminati konsumen karena harganya yang murah
dan rasanya yang yang gurih dan enak.
Pabrik
produksi makanan ringan ( pabrik mahkota ) yang sudah berdiri sejak tahun 2001 mengolah ketela pohon atau singkong
menjadi makanan ringan.
Pemasaran
sekitar kota pekalongan dengan membawa makanan ringan hasil produksi ke pasar
dan menitipkan kewarung-warung. Omset
penjualan 1 bulan Rp. 5000.000,- dengan
keuntungan atau hasil bersih Rp. 2000.000,-.
Karyawan
yang bekerja dari Desa Sidosari , semuanya perempuan berjumlah 10 orang dengan gaji Rp. 20.000,-
bagi pemula dan Rp. 40.000,- bagi senior atau yang bekerja dengan cepat.
Singkong
atau ketela pohon tetap menjadi pilihan , bahan dasar pembuatan makanan karena
banyak peminatnya dan cara pembuatannya yang tidak membutuhkan waktu lama.dan
hanya memiliki sedikit kendala dalam pemasarannya.
Pabrik akan
tetap berproduksi selama ada bahan yang
diolah, dan pemilik pabrik sangat berharap agar pabrik tidak tutup atau
bangkrut dan tetap berproduksi.
Tag :
Makalah
0 Komentar untuk "LAPORAN HASIL OBSERVASI PENGOLAHAN KETELA POHON ATAU SINGKONG"