ZAMAN
PRAAKSARA
PENGERTIAN ZAMAN PRAAKSARA
Zaman praaksara adalah masa kehidupan manusia s ebelum m engenal
tulisan. Praaksara berasal dari dua kata, yaitu pra yang artinya sebelum
dan aksara yang berarti tulisan. Praaksara disebut juga nirleka, nir
berarti tanpa dan leka berarti tulisan.
PERIODISASI MASYARAKAT PRAAKSARA
Dari
kehidupan masyarakat zaman praaksara, kita mendapatkan warisan berupa alat-
alat dari batu, tulang, kayu, dan logam serta lukisan pada dinding-dinding gua.
Masa lampau yang hanya meninggalkan jejak-jejak sejarah tersebut menjadi
komponen penting dalam usaha menuliskan sejarah kehidupan manusia. Jejak-jejak
tersebut mengandung informasi yang dapat dijadikan bahan penulisan sejarah dan
akan disampaikan dari generasi ke generasi berikutnya sampai turun temurun.
Jejak sejarah yang histories merupakan jejak sejarah yang menurut para ahli
memiliki informasi tentang kejadian-kejadian historis, sehingga dapat
dipergunakan untuk penulisan sejarah.
Jejak
historis ada dua, yaitu jejak historis berwujud benda dan jejak historis yang
berwujud tulisan.Jejak historis berwujud benda merupakan hasil budaya/tradisi
di masa kuno, misalnya tradisi zaman Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum,
Megalitikum, dan Perundagian.
a.Tradisi manusia hidup berpindah (zaman Paleolitikum)
Manusia di zaman hidup berpindah termasuk jenis Pithecanthropus. Mereka hidup dari mengumpulkan makanan (food gathering), hidup di gua-gua, masih tampak liar, belum mampu menguasai alam, dan tidak menetap.
Kebudayaan mereka sering disebut kebudayaan Pacitan dan kebudayaan Ngandong. Disebut kebudayaan Pacitan sebab alat-alat budayanya banyak ditemukan di Pacitan (di Pegunungan Sewu Pantai Selatan Jawa) berupa chopper (kapak penetak) disebut juga kapak genggam. Karena masih terbuat dari batu maka disebut stone culture (budaya batu). Alat sejenis juga ditemukan di Parigi (Sulawesi) dan Lahat (Sumatra).
Kebudayaan Ngandong ditemukan di desa Ngandong (daerah Ngawi Jawa Timur) Alatnya ada yang terbuat dari tulang maka disebut bone culture. Di Ngandong ditemukan juga kapak genggam, benda dari batu berupa flakes dan batu indah berwarna yang disebut chalcedon.
b.Peningkatan hidup manusia memasuki hidup setengah menetap atau semisedenter (zaman Mesolitikum) Mereka sudah memiliki kemajuan hidup seperti adanya kjokkenmoddinger (sampah kerang)danabris sous roche (gua tempat tinggal). Alat-alatnya adalah kapak genggam (pebble) disebut juga kapak Sumatra, kapak pendek (hache courte), dan pipisan.
c.Tradisi manusia zaman hidup menetap (zaman Neolitikum)
Pada zaman ini, manusia sudah mulai food producing, yakni mengusahakan bercocok tanam sederhana dengan mengusahakan ladang.
Jenis tanamannya adalah ubi, talas, padi, dan jelai. Mereka menggunakan peralatan yang lebih bagus seperti beliung persegi atau kapak persegi dan kapak lonjong yang dipergunakan untuk mengerjakan tanah. Kapak persegi ditemukan di Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan Barat, sedangkan di Semenanjung Melayu kapak ini disebut kapak bahu. Kapak lonjong berbentuk bulat telur, banyak ditemukan di Sulawesi, Papua, atau kepulauan Indonesia Timur. Alat serpih untuk mata panah dan mata tombak ditemukan di Gua Lawa Sampung (Jawa Timur) dan Cabbenge (Sulawesi Selatan).
Di Malolo (Sumba Timur) ditemukan kendi air. Pada masa ini, terjadi perpindahan penduduk dari daratan Asia (Tonkin di Indocina) ke Nusantara yang kemudian disebut bangsa Proto Melayu pada tahun 1500 SM melalui jalan barat dan jalan utara. Alat yang dipergunakan adalah kapak persegi, beliung persegi, pebble (kapak Sumatra), dan kapak genggam.
Kebudayaan itu oleh Madame Madeleine Colani, ahli sejarah Prancis, dinamakan kebudayaan Bacson-Hoabinh. Kepercayaan zaman bercocok tanam adalah menyembah dewa alam.
d.Tradisi Megalitikum
Pada zaman ini, alat dibuat dari batu besar seperti menhir, dolmen, dan sarkofagus. Menhir adalah tugu batu besar tempat roh nenek moyang, ditemukan di Sumatra Selatan, Sulawesi Tengah, dan Kalimantan. Dolmen adalah meja batu besar (altar), terdapat di Bondowoso, Jawa Timur. Sarkofagus adalah kubur peti batu besar. DiSulawesi, sarkofagus dikenal dengan sebutan waruga.
e.Tradisi zaman perundagian
Setelah hidup menetap, mereka semakin pandai membuat alat, bahkan dengan kedatangan bangsa Deutero Melayu pada 500 SM, mereka sudah mampu membuat alat dari logam (sering disebut budaya Dongson karena berasal dari Dongson). Zaman ini disebut zaman kemahiran teknologi. Mereka juga telah mengenal sawah dan sistem pengairan.
Pembuatan
gerabah dilakukan masyarakat sampai sekarang, seperti di Jawa (Tuban; Gunung
Tangkil dekat Bogor; desa Anjun dekat Pamanukan; Kasongan, Yogyakarta; Bayat
Klaten; Gengkuang Garut), di Sumatra (daerah Gayo, Aceh), dan di Papua (desa
Abare, Kayu Batu di Teluk Humboldt).
Jenis benda logam yang dibuat di Indonesia pada zaman ini, antara lain, sebagai berikut.
1) Nekara, yaitu semacam tambur besar yang ditemukan di Bali, Roti, Alor, Kei, dan Papua.
2)Kapak corong, disebut demikian karena bagian tangkainya berbentuk corong. Sebutan lainnya adalah kapak sepatu. Benda ini dipergunakan untuk upacara. Banyak ditemukan di Makassar, Jawa, Bali, Pulau Selayar, dan Papua.
3)Arca perunggu, ditemukan di daerah Bangkinang, Riau, dan Limbangan, Bogor. Selain itu, ada perhiasan perunggu, benda besi, dan manik-manik. Kepercayaan di zaman perundagian adalah menyembah roh nenek moyang (animisme).
KEHIDUPAN
PADA MASA PRAAKSARA DI INDONESIA
Mempelajari
bagaiman kehidupan dimasalalu merupakan kegiatan yang amat menarik. Kahidupan
manusia dari jaman kezaman senantiasa mengalami perkembangan. Kehidupan manusia
pada jaman pra aksara atau jaman pra sejarah dapat di pelajari melalui berbagai
temuan fosil dan artefak sisa kehidupan dimasa lalu. Kehidupan manusia purba
adalah kehidupan yang amat sederhana. Manusia purba hidup dan memenuhi
kebutuhanya dengan cara berburu dan meramu, berpindah pindah dari satu empat
ketempat lain (nomaden). Pada masa pra sejarah manusia belum mengenal tulisan
sehingga masa ini di sebut dengan masa pra aksara. Sejak pertama kali bumi
diciptakan hingga saat ini, bumi telah banyak sekali mengalami perubahan dan
perkebangan. Diperkirakan bumi saat ini telah berusia kurang lebih 2.500 juta
tahun. Para ahli geologi membagi masa perkembangan bumi mejadi beberapa zaman
yaitu arkeozoikum, paleozoikum, mesozoikum, neozoikum.
1.
Zaman Arkeozoikum. Merupakan zaman tertua, berlangsung kira-kira 2.500 juta tahun yang
lalu. Pada masa itu bumi dalam proses pembentukan, permukaan bumi masih sangat
panas sehingga belum terdapat makluk hidup yang tinggal di bumi.
2.
Zaman Paleozoikum Disebut juga sebagai zaman primer, berlangsung kira-kira 340 juta tahun
yang lalu. Zaman ini ditandai dengan terjadinya penurunan suhu yang amat
derastis di bumi, bumi mendingin. Pada masa ini lah makluk hidup pertamakali
diperkirakan muncul, yaitu makluk bersel satu dan tidak bertulang belakang
seperti bakteri, serta sejenis amfibi.
3.
Zaman Mesozoikum Disebut juga sebagai zaman sekunder, berlangsung kira-kira 140 juta
tahun yang lalu. Zaman ini ditandai dengan munculnya hewan-hewan reptile besar
(dinosaurus) olah karena itu jaman ini disebut juga zaman reptile.
4.
Zaman Neozoikum Zaman Neozoikum berlangsung kira-kira 60 juta tahun yang lalu.
Kahidupan di zaman ini mulai stabil, berkembang dan beragam. Zaman ini di bagi
menjadi beberapa: a. Zaman Tersier, ditandai dengan mulai berkurangnya
hewan-hewan besar. Telah memeiliki berbagai jenis binatang menyusui,
diantaranya kera dan monyet. b. Zaman Sekunder, ditandai dengan munculnya
tenda-tanda kehidupan manusia purba. Zaman ini dibagi kembali menjadi 2 jaman
yaitu: 1) Zaman Pleistosen/dilivium (zaman es/glasial), masa ini ditandai mulai
mencairnya es di kutub utara karena perubahan iklim. Berlangsung sekitar
600.000 tahun yang lalu. Pada masa inilah kehidupan manusia mulai ada.
Berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu. 2) Zaman Holosen/alluvium, masa
ini ditandai dengan munculnya hamo sapiens, merupakan nenek moyang manusia
modern saat ini. Masa ini berlangsung sekitar 20.000 tahun yang lalu.
ZAMAN BATU
Para ahli
melakukan penelitian atas kehidupan manusia zaman prasejarah melalui berbagai
analisis. Kita dapat menelitinya dengan analisis hasil kebudayaan yang
ditinggalkan. Atau kita dapat meneliti kehidupan di zaman prasejarah melalui
analisis corak kehidupannya. Berdasarkan analisis hasil kebudayaan yang
ditinggalkan, kehidupan zaman prasejarah dibedakan menjadi dua, yaitu zaman
batu dan zaman logam.
Pembagian zaman
tersebut tidak menggunakan batas-batas waktu yang jelas untuk tiap-tiap
zaman. Mungkin sekali zaman itu berlangsung bersamaan, karena
pengelompokan zaman tersebut berdasarkan benda-benda yang ditemukan, misalnya
zaman batu dan zaman logam. Nah pada posting ini akan membahas dari salah
satunya, yaitu Zaman Batu.
Zaman batu semua
peralatan manusia dibuat dari batu. Zaman batu ini menurut perkembangannya
dibedakan menjadi 4, yaitu:
1. zaman batu tua
(palaeolithicum)
2. zaman batu
madya (mesolithicum)
3. zaman batu muda
(neolithicum)
4. zaman batu
besar (megalithicum)
1. Zaman batu
tua (palaeolithicum)
Pada zaman ini
memiliki ciri-ciri khusus, yaitu:
a. Peralatan
terbuat dari batu atau tulang yang masih kasar.
b. Jenis alat yang
dipergunakan adalah kapak genggam, kapak perimbas dan alat serpih.
c. Manusia hidup
mencari makan dengan meramu dan berburu.
d. Bertempat tinggal secara nomaden
(berpindah-pindah).
e. Belum mengenal seni.
2. Zaman batu
madya (mesolithicum)
Zaman batu madya
(mesolithicum) memiliki ciri-ciri khusus yang hampir sama dengan zaman
palaeolithicum. Namun, ada beberapa tambahan sebagai beriukut:
a. Ditemukan Kjokkenmoddinger,
yaitu: bukit-bukit karang hasil sampah dapur.
b. Ditemukan Abris
Sous Roche, yaiu gua-gua sebagai tempat tinggal.
c. Manusia zaman
ini sudah mengenal seni yang berupa lukisan pada dinding gua. Lukisan ini
berbentuk cap tangan dan babi hutan.
d. Alat yang
digunakan disebut peble atau kapak Sumatera.
e. Sudah mulai
mengenal kepercayaan.
3. Zaman batu
muda (neolithicum)
Zaman ini
merupakan revolusi pada masa prasejarah. Telah terjadi perubahan yang mendasar
pada corak kehidupan dan cara bertempat tinggal maupun peralatan hidupnya.
Zaman ini telah mengenal hasil-hasil kebudayaan sebagai berikut:
a. Peralatan sudah
dihaluskan bahkan diberi tangkai.
b. Jenis alat yang
diguakan adalah kapak persegi dan lonjong.
c. Pakaiannya
terbuat dari kulit kayu. Perhiasannya terbuat dari batu dan manik-manik.
d. Telah bertempat
tinggal menetap/sedenter.
e. Telah memiliki
kemampuan bercocok tanam.
f. Telah menganut
kepercayaan animisme dan dinamisme.
4. Zaman batu
besar (megalithicum)
Disebut zaman batu
besar karena hasil-hasil kebudayaan umumnya terbuat dari batu dalam ukuran
besar. Adapun hasil-hasil kebudayaan zaman ini adalah benda-benda berikut:
a. Menhir:
yaitu suatu tugu yang terbuat dari batu besar. Biasanya menhir ini digunakan
untuk tempat memuja arwah leluhur.
b. Dolmen:
yaitu meja batu yang digunakan untuk meletakkan sesaji.
c. Kubur
batu: yaitu tempat menyimpan mayat. Kubur batu ini berbentuk persegi
panjang, dan terbuat dari lempengan-lempengan batu.
d. Waruga:
adalah kubur batu yang berbentuk kubus.
e. Sarkofagus:
adalah kubur batu yang berbentuk lesung. Sarkofagus terbuat dari satu
batu.
f. Punden
berundak: merupakan suatu bangunan yang terbuat dari batu. Batu-batu itu di
susun berundak-undak atau bertingkat.
BERAKHIRNYA
MASA PRAAKSARA DI INDONESIA
Indonesia
mengakhiri masa praaksara pada awal abad ke-5 Masehi. Para pedagang India
datang pada saat itu dan membawa kebudayaan dari India berupa seni arsitektur
bangunan, sistem pemerintahan, seni sastra dan tulisan. Tulisan tertua di India
terdapat di Batu Yupa, Kutai, Kalimantan Timur. Tulisan tersebut menggunakan
huruf Pallawa. Sejak berakhirnya masa praaksara, muncullah masa aksara (masa
sejarah). Di Indonesia, sudah mengalami kemajuan. Sistem pemerintahan kerajaan
mulai berkembang, agama Hindu-Budha mulai berkembang. Kegiatan perdagangan dan
pelayaran pun semakin maju.
Tag :
Artikel
0 Komentar untuk "ZAMAN PRAAKSARA"