KABUT
ASAP DI PROVINSI RIAU
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Hal ini tentu saja sangat
mengganggu sekali bagi kesehatan maupun perekonomian. Bagaimana tidak
perekonomian Indonesia, Malasya, Australia, Singapur hampur lumpuh di jalur
penerbangannya karena terhalang oleh kabut asap dari riau.Pada kesempatan ini
saya akan membahas Kabut Asap di Riau dalam bentuk makalah.
B.
Tujuan
- Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut.
- Mengetahui penyebab dari kabut asap yang terjadi di provinsi riau
- Mengetahui sektor atau lembaga yang menyebabkan kabut asap tersebut
- Mengetahui peran serta pemerintah dalam mengatasi hal ini
- Mengetahui upaya yang dapat ditempuh untuk memberantas kasus ini
1.3 Rumusan Masalah
- Apa Saja penyebab dari kabut asap di provinsi riau?[
- Apa saja usaha pemerintah untuk mengatasi hal ini?
- Siapakah dalang dibalik semua ini?
- Apa saja reaksi masyarakat untuk menghadapi hal ini?
- Dimana saja letak titik api yang menyebabkan kebakaran ini semakin meluas?
- Apa reaksi presiden mendengar berita tentang kabut asap di riau?
- Apa saja dampak yang merugikan bagi masyarakat riau?
- Siapa saja lembaga yang membantu mengatasi hal ini?
BAB
II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. Penyebab kabut asap di
provinsi riau
Penyebab dari kabut asap ini
adalah adanya suatu perusahaan yang berencana ingin membuat lahan perkebunan
sawit, lalu mereka membakar hutan. Karena hembusan angin, akhirnya api tersebut
semakin meluas sehingga menghasilkan kabut asap yang pekat dan bisa menyebabkan
penyakit, dan kecelakaan lalu lintas karena jarak pandang yang tidak sempurna.
B. usaha pemerintah dalam
mengatasi kabut asap di riau
Pemerintah sudah melakukan berbagai cara untuk mengatasi
ini. Tetapi, upaya pemadaman dan penanggulangan api serta kabut asap ini tidak
bisa dilakukan melalui udara karena ketebalan asap. Sementara di darat, upaya
penanggulangan dilakukan dengan cara manual menggunakan mesin damkar di
Bengkalis dan Teluk Meranti, termasuk Pelalawan dan Siak.
C. sektor atau lembaga yang menyebabkan kabut
asap di riau
Kepolisian Daerah Provinsi Riau sebagai Satuan Tugas
(Satgas) Penindakan Kabut Asap telah menetapkan 66 orang sebagai tersangka
pembakar lahan dari 44 perkara yang tengah ditangani. Satu tersangka di
antaranya adalah pihak korporasi.
Data rekapitulasi Satgas Penindakan menyebutkan, jumlah tersangka terbanyak ditangani oleh Polres Bengkalis. Dari enam kasus, sudah ada 20 orang yang ditetapkan sebagai tersangka. Namun, dua orang masih dalam pengejaran.
Sementara itu, Polres Rokan Hilir telah menetapkan 19 orang tersangka dari tujuh perkara dan Polres Pelalawan menetapkan enam orang sebagai tersangka pembakar lahan dari lima kasus.
Di wilayah hukum Polres Indragiri Hilir, ada empat kasus dan empat tersangka sudah ditetapkan. Polres Siak hanya menetapkan empat tersangka dari delapan perkara dan satu orang masih buron. Polresta Dumai menangani tiga kasus dan sudah menetapkan empat tersangka dengan dua tersangka buron.
Untuk lima perkara yang ditangani Direktorat Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Riau ada empat orang tersangka, dan di Polres Meranti ditetapkan tiga tersangka dari tiga kasus yang ditangani. Polresta Pekanbaru yang sebelumnya menangani dua perkara pembakaran lahan, sampai saat ini telah menetapkan dua orang sebagai tersangka.
D. reaksi masyarakat menghadapi masalah ini
Data rekapitulasi Satgas Penindakan menyebutkan, jumlah tersangka terbanyak ditangani oleh Polres Bengkalis. Dari enam kasus, sudah ada 20 orang yang ditetapkan sebagai tersangka. Namun, dua orang masih dalam pengejaran.
Sementara itu, Polres Rokan Hilir telah menetapkan 19 orang tersangka dari tujuh perkara dan Polres Pelalawan menetapkan enam orang sebagai tersangka pembakar lahan dari lima kasus.
Di wilayah hukum Polres Indragiri Hilir, ada empat kasus dan empat tersangka sudah ditetapkan. Polres Siak hanya menetapkan empat tersangka dari delapan perkara dan satu orang masih buron. Polresta Dumai menangani tiga kasus dan sudah menetapkan empat tersangka dengan dua tersangka buron.
Untuk lima perkara yang ditangani Direktorat Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Riau ada empat orang tersangka, dan di Polres Meranti ditetapkan tiga tersangka dari tiga kasus yang ditangani. Polresta Pekanbaru yang sebelumnya menangani dua perkara pembakaran lahan, sampai saat ini telah menetapkan dua orang sebagai tersangka.
D. reaksi masyarakat menghadapi masalah ini
Masker telah menjadi bagian kehidupan masyarakat di Riau
dalam sebulan terakhir ini. Perangkat penutup hidung dan mulut ini melindungi
pemakainya dari udara yang tercemar bahan-bahan berbahaya akibat kabut asap.
Mulai dari anak-anak sampai kakek-nenek, semuanya mengenakan masker. Seiring dengan level pencemaran udara ke level 'berbahaya' masker kini dikenakan di mana saja, bahkan di dalam gedung seperti pusat perbelanjaan.
Alasan utama orang-orang memakai masker adalah kesehatan, jika tidak mau terkena gangguan pernafasan. Tetapi, masker bukan cuma sekadar penutup hidung dan mulut belaka, bagi sebagian orang mungkin masker bisa menunjukkan identitas mereka.
Masker yang dipakai orang-orang bukan bukan cuma bertipe 'kolot', seperti yang dikenakan dokter ketika mengoperasi pasiennya. Tetapi juga ada yang bertipe imut, teknis, sampai ekstrem.
Banyak kaum perempuan memilih masker berbahan kain dengan pola dan gambar tokoh kartun imut di bagian penutup hidung/mulut. Mulai dari masker warna pink, gambar bunga-bunga, sampai tokoh kartun seperti Hello Kitty banyak dijual bebas di pasaran.
Kemudian ada pemakai masker yang sedianya diperuntukkan bagi orang yang bekerja di bidang-bidang khusus. Sebut saja masker untuk di daerah pertambangan, masker untuk di pabrik/ laboratorium, sampai masker untuk tukang las.
Sedangkan untuk yang terlihat ekstrem yakni masker seperti yang digunakan prajurit untuk berperang, dan ilmuwan yang bekerja dengan bahan berbahaya. Bentuknya gelap dengan bahan karet dengan bulatan besar di tengah atau kiri/kanan yang berisi bahan khusus yang menyaring udara hingga bersih.
E. titik api yang menyebabkan kebakaran ini semakin meluas
Mulai dari anak-anak sampai kakek-nenek, semuanya mengenakan masker. Seiring dengan level pencemaran udara ke level 'berbahaya' masker kini dikenakan di mana saja, bahkan di dalam gedung seperti pusat perbelanjaan.
Alasan utama orang-orang memakai masker adalah kesehatan, jika tidak mau terkena gangguan pernafasan. Tetapi, masker bukan cuma sekadar penutup hidung dan mulut belaka, bagi sebagian orang mungkin masker bisa menunjukkan identitas mereka.
Masker yang dipakai orang-orang bukan bukan cuma bertipe 'kolot', seperti yang dikenakan dokter ketika mengoperasi pasiennya. Tetapi juga ada yang bertipe imut, teknis, sampai ekstrem.
Banyak kaum perempuan memilih masker berbahan kain dengan pola dan gambar tokoh kartun imut di bagian penutup hidung/mulut. Mulai dari masker warna pink, gambar bunga-bunga, sampai tokoh kartun seperti Hello Kitty banyak dijual bebas di pasaran.
Kemudian ada pemakai masker yang sedianya diperuntukkan bagi orang yang bekerja di bidang-bidang khusus. Sebut saja masker untuk di daerah pertambangan, masker untuk di pabrik/ laboratorium, sampai masker untuk tukang las.
Sedangkan untuk yang terlihat ekstrem yakni masker seperti yang digunakan prajurit untuk berperang, dan ilmuwan yang bekerja dengan bahan berbahaya. Bentuknya gelap dengan bahan karet dengan bulatan besar di tengah atau kiri/kanan yang berisi bahan khusus yang menyaring udara hingga bersih.
E. titik api yang menyebabkan kebakaran ini semakin meluas
Polri menerima catatan terakhir pada pukul 21.00 WIB, api
mencapai 137 titik yang tersebar di Bengkalis sebanyak 65 titik, Inhil 6 titik,
Meranti 33 titik, Pelalawan 11 titik, Dumai 5 titik, dan Siak 17 titik. Bandara
Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru juga masih tidak beroperasi hingga hari ini.
Jarak pandang 100 meter dan tidak ada aktivitas penerbangan.
Jarak pandang 100 meter dan tidak ada aktivitas penerbangan.
F. reaksi presiden RI mendengar kabar kabut asap
di riau
Sementara itu, Presiden Susillo Bambang Yudhoyono (SBY)
geram dengan permasalah kabut asap di Riau yang tak kunjung tuntas. Melalui
twitter, SBY menyatakan akan mengambil alih penyelesaian masalah asap jika
dalam 2 hari pemda dan menteri tak bisa mengatasinya.
"Kalau dalam waktu 1-2 hari ini Pemda Riau dan para menteri tidak bisa mengatasi, kepemimpinan dan pengendalian akan saya ambil alih," kata Presiden SBY melalui akun Twitter miliknya, Kamis
(13/3/2014) malam.
SBY mengaku memahami keresahan dan kemarahan sebagian rakyat akibat asap dan kebakaran ladang yang masih melanda Provinsi Riau. Kebakaran ladang dan hutan ini disebabkan oleh sejumlah oknum untuk pembukaan lahan.
"Sebenarnya pemerintah pusat dan daerah, BNPB, serta TNI dan Polri telah berusaha untuk mengatasi, tetapi hasilnya masih belum memuaskan," ujar SBY.
Menurut SBY, perlu kerjasama, tanggung jawab dan kesadaran bersama untuk berhenti membakar ladang secara serampangan. Meskipun saat ini Polri telah menetapkan 37 tersangka dan akan diadili, tetapi kalau setiap tahun masih membakar, bencana akan terjadi lagi.
"Malam ini saya telah instruksikan lagi agar para menteri terkait segera lakukan operasi tanggap darurat, dengan menggunakan semua cara dan alat," tutur SBY.
"Saya juga ingin para pejabat daerah di Riau berdiri paling depan untuk cegah dan tangani asap ini. Mengapa terus terjadi? Rakyat jadi korban," imbuh SBY.
"Kalau dalam waktu 1-2 hari ini Pemda Riau dan para menteri tidak bisa mengatasi, kepemimpinan dan pengendalian akan saya ambil alih," kata Presiden SBY melalui akun Twitter miliknya, Kamis
(13/3/2014) malam.
SBY mengaku memahami keresahan dan kemarahan sebagian rakyat akibat asap dan kebakaran ladang yang masih melanda Provinsi Riau. Kebakaran ladang dan hutan ini disebabkan oleh sejumlah oknum untuk pembukaan lahan.
"Sebenarnya pemerintah pusat dan daerah, BNPB, serta TNI dan Polri telah berusaha untuk mengatasi, tetapi hasilnya masih belum memuaskan," ujar SBY.
Menurut SBY, perlu kerjasama, tanggung jawab dan kesadaran bersama untuk berhenti membakar ladang secara serampangan. Meskipun saat ini Polri telah menetapkan 37 tersangka dan akan diadili, tetapi kalau setiap tahun masih membakar, bencana akan terjadi lagi.
"Malam ini saya telah instruksikan lagi agar para menteri terkait segera lakukan operasi tanggap darurat, dengan menggunakan semua cara dan alat," tutur SBY.
"Saya juga ingin para pejabat daerah di Riau berdiri paling depan untuk cegah dan tangani asap ini. Mengapa terus terjadi? Rakyat jadi korban," imbuh SBY.
G. dampak yang merugikan bagi masyarakat di riau
Kabut asap yang menyerang Riau dan Sumatera Barat telah
menyebabkan hampir 50.000 warga di dua provinsi itu menderita sakit.
"Sebanyak 49.591 jiwa menderita penyakit akibat asap seperti ISPA, pneumonia, asma, iritasi mata, dan kulit," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho melalui pesan singkat, Kamis (13/3/2014).
Asap yang begitu tebal berasal dari tindakan pembakaran lahan dan hutan di Riau yang semakin meluas. Hampir keseluruhan wilayah di Riau dan Sumatera Barat tertutup kabut asap.
Asap kebakaran lahan dan hutan di Malaysia juga menyebar ke arah Selat Malaka dan wilayah Riau
H. lembaga yang membantu mengatasi kabut asap di riau
"Sebanyak 49.591 jiwa menderita penyakit akibat asap seperti ISPA, pneumonia, asma, iritasi mata, dan kulit," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho melalui pesan singkat, Kamis (13/3/2014).
Asap yang begitu tebal berasal dari tindakan pembakaran lahan dan hutan di Riau yang semakin meluas. Hampir keseluruhan wilayah di Riau dan Sumatera Barat tertutup kabut asap.
Asap kebakaran lahan dan hutan di Malaysia juga menyebar ke arah Selat Malaka dan wilayah Riau
H. lembaga yang membantu mengatasi kabut asap di riau
Hingga saat ini upaya pemadaman masih dilakukan bersama
BNPB, TNI, dan pihak terkait lainnya. Penindakan hukum terhadap para pelaku
yang diduga sengaja membakar lahan atau hutan juga digalakkan.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
Kesimpulan
Hutan merupakan
sumberdaya alam yang tidak ternilai harganya karena didalamnya terkandung
keanekaragaman hayati sebagai sumber plasma nutfah, sumber hasil hutan kayu dan
non-kayu, pengatur tata air, pencegah banjir dan erosi serta kesuburan tanah,
dan sebagainya. Karena itu pemanfaatan dan perlindungannya diatur oleh
Undang-undang dan peraturan pemerintah.
Kebakaran merupakan
salah satu bentuk gangguan terhadap sumberdaya hutan dan akhir-akhir ini makin
sering terjadi. Kebakaran hutan menimbulkan kerugian yang sangat besar dan
dampaknya sangat luas, bahkan melintasi batas negara. Di sisi lain upaya
pencegahan dan pengendalian yang dilakukan selama ini masih belum memberikan
hasil yang optimal. Oleh karena itu perlu perbaikan secara menyeluruh, terutama
yang terkait dengan kesejahteraan masyarakat pinggiran atau dalam kawasan
hutan.
3.2 Saran
Melihat dari akibat
kebakaran hutan diatas, maka dari itu kita sebagai manusia hendaknya bisa
menjaga hutan dengan sebaik-baiknya, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di
inginkan.
Tag :
Makalah
0 Komentar untuk "KABUT ASAP DI PROVINSI RIAU"