PENENTUAN NILAI TUKAR
A.Mengukur Pergerakan Nilai Tukar
Nilai tukar atau kurs mengukur nilai suatu valuta dari
perspektif valuta lain. Penurunan nilai valuta dinamakan dengan depresiasi
(depreciation). Misal, pada saat pound Inggris mengalami depresiasi
terhadap dolar, ini berarti bahwa dolah AS menguat relatif terhadap pound
Inggris. Sedangkan peningkatan nilai valuta dinmakan dengan apresiasi (appreciation).
Pada saat kurs spot dari dua titik waktu diperbandingkan, kurs spot yang
baru disimbolkan dengan S, kurs spot sebelumnya disimbolkan St-1.
Persentase perubahan nilai suatu valuta bisa dihitung sebagai berikut :
Persentase ∆ Nilai Valuta = ( S-St-1) / St-1 x
100
Persentase positif mencerminkan apresiasi, sedangkan
nilai negatif mencerminkan depresiasi.
B.Ekuilibrium Nilai Tukar
Setiap saat, nilai valuta akan mencerminkan harga yang
mempertemukan jumlah permintaan dengan jumlah penawaran valuta. Inilah yang
dinamakan dengan nilai tukar ekuilibrium,
Ekuilibrium adalah keadaan yang menunjukkan baik
Konsumen maupun Produsen telah menyetujui harga suatu barang, yaitu harga yang
Konsumen bersedia membeli untuk sejumlah barang sama dengan harga yang
Produsen bersedia menjual untuk sejumlah barang tersebut.
Harga keseimbangan ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran. Penjual dan pembeli biasanya akan selalu mengambil tindakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan antara pemintaan dan penawaran. Situasi dimana jumlah penawaran lebih besar dari permintaan disebut dengan surplus. Sebaliknya, situasi dimana jumlah permintaan lebih besar dari pernawaran disebut dengan kekurangan (shortage).
Harga keseimbangan ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran. Penjual dan pembeli biasanya akan selalu mengambil tindakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan antara pemintaan dan penawaran. Situasi dimana jumlah penawaran lebih besar dari permintaan disebut dengan surplus. Sebaliknya, situasi dimana jumlah permintaan lebih besar dari pernawaran disebut dengan kekurangan (shortage).
Setelah pasar
sampai ke titik ekuilibrium, penjual dan pembeli sama – sama puas dan harga pun
tidak akan berubah lagi. Biasanya situasi surplus maupun kekurangan sifatnya
sementara, karena pasar akan selalu bergerak kearah titik keseimbangan. Kondisi
seperti inilah yang disebut dengan hukum penawaran dn permintaan (the law of
supply and demand).
Kita tahu bahwa
permintaan dan penawaran tidak selalu tetap, namun selalu berubah – ubah sesuai
dengan perubahan berbagai faktor yang mempengaruhinya. Apabila terjadi
perubahan pada faktor – faktor tersebut, maka permintaan dan penawaran juga
ikut berubah dan otomatis akan merubah posisi titik ekuilibrium. Jika terjadi
peningkatan jumlah permintaan namun jumlah penawaran tetap, maka harga akan
naik, sehingga titik ekuilibrium juga bergeser naik. Sementara jika penawaran
naik namun permintaan tetap, maka harga akan turun dan mengakibatkan titik
ekuilibrium juga turun.
C.Permintaan
terhadap suatu mata uang
Permintaan dan penawaran yang terjadi pada kurs atau valuta asing dapat menentukan bagaimana suatu kurs itu
ditetapkan nilainya. Perubahan penawaran dan permintaan kurs mempengaruhi
grafik dimana titik keseimbangan kurs. Penawaran dan permintaan juga mempengaruhi
suatu harga barang di pasaran. Penawaran dan permintaan juga dapat menghitung
kurs dengan pendekatan-pendekatan penawaran dan permintaan, dengan pendekatan itulah maka kurs di
tentukan oleh mekanisme permintaan dan penawaran.
Kurs
terbentuk karena para pelaku pasar, pada akhirnya para pelaku pasar dapat
mengeser atau mempertahankan titik
keseimbangan kurva penawaran dan
permintaan suatu kurs. Perubahan kekuatan permintaan dan penawaran terhadap
mata uang dapat menyebabkan perubahan kurs mata uang tersebut. Apabila
permintaan suatu barang yang nilainya di
ukur dengan Euro lebih tinggi dari penawaranya maka nilai Euro akan naik,
begitupun sebaliknya. Kurs itu sendiri terbentuk ketika dimana kondisi kurs yang
diminta sama dengan kondisi kurs yang ditawarkan biasanya di sebut dengan
kondisi kesetimbangan kurs.
Faktor yang mempengaruhi
Permintaan kurs adalah sebagai berikut
1. Tingkat
pendapatan masnyarakat, semakin tinggi pendapatan maka semakin tinggi
konsumsi terhadap suatu barang dan jasa.
2. Jumlah
penduduk, makin banyak jumlah penduduk yang ada pada suatu negara maka semakin
tinggi pula permintaan terhadap barang dan jasa yang di butuhkan.
3. Tingkat
selera masyarakat, masyarakat mempunyai
selera yang berbeda beda semakin tinggi selera masyarakat semakin komsumtif
juga masyarakat akan barang dan jasa.
4. Terdapat
investasi perusahaan dan individu Indonesia keluar negeri
Faktor yang Mempengaruhi Penawaran kurs adalah sebagai berikut :
1. Kegiatan
Ekspor.
2. Masuknya
modal dari luar negri berupa pinjaman dan hibah
3. Terdapat
Investasi dari luar negri untuk perusahaan-perusahaan.
D.Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar
Ada beberapa faktor utama yang mempengaruhi tinggi rendahnya
nilai tukar mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing. Faktor-faktor
tersebut adalah :
a.Laju inflasi
relatif
Dalam pasar valas,perdagangan internasional baik dalam
bentuk barang atau jasa menjadi dasar utama dalam pasar valas.sehingga
perubahan harga dalam negeri yang relatif terhadap harga luar negeri dipandang
sebagai faktor yang mempengaruhi pergerakan kurs valas.
Contoh: jika
Amerika sebagai mitra dagang Indonesia mengalami tingkat inflasi yang cukup
tinggi maka harga barang Amerika juga menjadi lebih tinggi, sehingga otomatis
permintaan terhadap produk relatif mengalami penurunan.Rasio uang dalam daya
beli (paritas daya beli) berfungsi sebagai titik nilai tukar yang mencerminkan
hukum nilai. Itulah mengapa tingkat inflasi berdampak pada nilai tukar.
Peningkatan inflasi di suatu negara mengarah pada penurunan mata uang nasional,
dan sebaliknya. Penyusutan inflasi uang di dalam negeri akan mengurangi daya
beli dan kecenderungan untuk menjatuhkan nilai tukar mata uang mereka terhadap
mata uang negara-negara di mana tingkat inflasinya.
b.Tingkat pendapatan
relatif
faktor lPerubahan dalam suku bunga relative mempengaruhi
investasi dalam sekuritas-sekuritas asing, yang selanjutnya akan mempengaruhi
permintaan dan penawaran valuta asing, dan nilai tukar. Asumsikan bahwa suku
bunga di AS meningkat sedangkan suku bunga di Inggris tetap konstan. Dalam hal
ini, korporasi-korporasi AS besar kemungkinan akan mengurangi permintaan mereka
terhadap pound karena suku bunga di AS sekarang lebih menarik ketimbang suku
bunga di Inggris. Karena suku bunga di AS sekarang lebih menarik, penawaran
pound untuk dijual oleh korporasi-korporasi Inggris juga meningkat karena
korporasi Inggris meningkatkan depositonya di AS. Akibat menurunnya permintaan
dan meningkatnya penawaran pound, nilai tukar ekuilibrium akan menurun. Jika
suku bunga AS menurun relative terhadap suku bunga di Inggris, maka yang
terjadi adalah nilai tukar ekuilibrium pound-dolar akan meningkat..
c.Suku bunga relatif
kenaikan suku bunga akan lebih membuat investor dalam negeri dan luar negeri
mena-namkan modalnya,sehingga akan mengakibatkan naiknya nilai mata uang yang
semuanya tergantung dari perbedaan tingkat suku bunga baik dari dalam negeri
maupun luar negeri.sumber dari perbedaan itu akan menimbulkan kenaikkan kurs
mata uang asing terhadap mata uang dalam negeri.
Perubahan tingkat suku bunga di suatu negara akan mempengaruhi arus
modal internasional. Pada prinsipnya, kenaikan suku bunga akan merangsang
masuknya modal asing Itulah sebabnya di negara dengan modal lebih tinggi
tingkat suku bunga masuk, permintaan untuk meningkatkan mata uang, dan itu
menjadi mahal. Pergerakan modal, terutama spekulatif “uang panas” meningkatkan
ketidakstabilan neraca pembayaran.
Suku
bunga mempengaruhi operasi pasar valuta asing dan pasar uang. Ketika melakukan
transaksi, bank akan mempertimbangkan perbedaan suku bunga di pasar modal
nasional dan global dengan pandangan yang berasal dari laba. Mereka lebih
memilih untuk mendapatkan pinjaman lebih murah di pasar uang asing, dimana
tingkat lebih rendah, dan tempat mata uang asing di pasar kredit domestik, jika
tingkat bunga yang lebih tinggi. Di sisi lain, kenaikan nominal suku bunga di
suatu negara menurunkan permintaan untuk mata uang domestik sebagai tanda
terima kredit yang mahal untuk bisnis. Dalam hal mengambil pinjaman, pengusaha
meningkatkan biaya produk mereka yang, pada gilirannya, menyebabkan tingginya
harga barang dalam negeri. Hal ini relatif mengurangi nilai mata uang nasional
terhadap satu negara
d.kontrol pemerintah
kebijakan pemerintah dapat mempengaruhi keseimbangan nilai tukar dalam berbagai
hal,seperti:
·
usaha untuk menghindari hambatan nilai tukar valas
·
usaha untuk menghindari hambatan perdagangan luar negeri
·
melakukan intervensi di pasar uang yaitu dengan menjual atau
membeli mata uang,alasan pemerintah melakukan intervensi di pasar uang
adalah:untuk memperlancar perubahan nilai tukar uang domestik
bersangkutan,untuk membuat kondisi nilai tukar domestik didalam batas-batas
yang ditentukan,tanggapan atas gangguan yang bersifat sementara,berpengaruh
terhadap variabel makro seperti inflasi,tingkat suku bunga,dan tingkat
pendapatan.
·
Pengubahan variabel-variabel makro
seperti inflasi, suku bunga, dan tingkat pendapatan nasional
Alasan pemerintah untuk melakukan intervensi
di pasar uang adalah :
v Untuk memperlancar perubahan dari
nilai tukar uang domestik yang bersangkutan.
v Untuk membuat kondisi nilai tukar
domestik di dalam batas-batas yang ditentukan.
v Tanggapan atas gangguan yang bersifat
sementara.
v Berpengaruh terhadap variabel makro
seperti inflasi, tingkat suku bunga dan tingkat pendapatan
e.Ekspektasi(nilai tukar masa depan).
Pasar valas
bereaksi cepat terhadap setiap berita yang memiliki dampak ke masa depan.
Sebagai contoh, berita mengenai bakal melonjaknya inflasi di AS mungkin bisa
menyebabkan pedagang valas menjual dolar, karena memperkirakan nilai dolar akan
menurun di masa depan. Reaksi ini langsung menekan nilai tukar dolar dalam
pasar.
f.Aktifitasneraca pembayaran
Neraca pembayaran secara langsung mempengaruhi nilai tukar. Dengan
demikian, neraca pembayaran aktif meningkatkan mata uang nasional dengan
meningkatnya permintaan dari debitur asing. Saldo pembayaran yang pasif
menyebabkan kecenderungan penurunan nilai tukar mata uang nasional sebagai
seorang debitur dalam negeri mencoba untuk menjual semuanya menggunakan mata
uang asing untuk membayar kembali kewajiban eksternal mereka. Ukuran dampak
neraca pembayaran pada nilai tukar ditentukan oleh tingkat keterbukaan ekonomi.
Contoh, efek dari perubahan tarif, pembatasan impor, kuota perdagangan, subsidi
ekspor berdampak pada neraca perdagangan. Ketika keseimbangan positif dalam
perdagangan ada di muka terdapat peningkatan permintaan untuk mata uang negara yang
meningkatkan laju, dan dalam hal keseimbangan negatif proses sebaliknya
terjadi. Pergerakan modal jangka pendek dan jangka panjang bergantung pada
tingkat suku bunga domestik, pembatasan atau mendorong impor dan ekspor modal.
Tag :
Artikel
0 Komentar untuk "PENENTUAN NILAI TUKAR"