Kelebihan dan Kelemahan Teori Masuknya Agama Hindu-Budha di
Indonesia
1. Teori
Brahmana
A. Kelebihan
·
Agama Hindu adalah milik kaum Brahmana.
Sehingga merekalah
yang paling tahu dan paham mengenai ajaran agama Hindu. Urusan keagamaan
merupakan monopoli kaum Brahmana bahkan kekuasaan terbesar dipegang oleh kaum
Brahmana sehingga hanya golongan Brahmana yang berhak dan mampu menyiarkan
agama Hindu.
B. Kelemahan
·
Mempelajari bahasa Sansekerta merupakan hal
yang sangat sulit.
Jadi tidak mungkin
dilakukan oleh raja-raja di Indonesia yang telah mendapat kitab Weda untuk
mengetahui isinya bahkan menyebarkan pada yang lain. Sehingga pasti memerlukan
bimbingan kaum Brahmana
2. Teori
Waisya
A. Kelebihan
·
Banyaknya sumber daya alam di Indonesia.
Hal ini membuat para
Waisya (kelompok pedagang) tertarik untuk bertransaksi jual beli di Indonesia.
Pada saat itu, kebanyakan pedagang yang datang ke Indonesia berasal dari India
yang merupakan pusat agama hindu, sehingga ketika mereka berdagang, mereka juga
menyebarkan ajaran agama Hindu dan Buddha.
· Faktor
perdagangan merupakan faktor penting.
Teori
ini mudah diterima oleh akal sebab dalam kehidupan, faktor ekonomi menjadi
sangat penting dan perdagangan merupakan salah satu bentuk dalam kegiatan
berekonomi. Sehingga melalui kegiatan perdagangan dirasa akan lebih mudah untuk
berhubungan dengan orang dari berbagai daerah.
Adanya
bukti yang menunjukkan bahwa terdapat perkampungan para pedagang India di
Indonesia yang disebut Kampung Keling yang terletak di beberapa daerah di
Indonesia seperti di Indonesia bagian Barat (Sumatera)
d. Kelemahan
teori Waisya:
·
Para pedagang tidak menguasai bahasa
Sansakerta dan huruf Pallawa.
Pedagang yang termasuk
dalam kasta Waisya tidak menguasai bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa yang
umumnya hanya dikuasai oleh kasta Brahmana.
·
Motif para pedagang datang sekedar untuk
berdagang.
3. Teori
Ksatria
A.
Kelebihan
·
Semangat berpetualang kaum ksatria.
Kaum Ksatria
bersemangat untuk berpetualang dan menaklukan daerah lain. Semangat ini umumnya
dimiliki oleh para Ksatria (keluarga kerajaan)
·
Ksatria diimingi hadiah setelah memenangkan
pertarungan perebutan kekuasaan.
·
Banyak ksatria melarikan diri dan mendirikan
kerajaan baru di Indonesia.
Pada abad ke-5, banyak
para ksatria yang melarikan diri karena peperangan di India. Para ksatria yang
berasal dari keluarga kerajaan mendirikan kerajaan baru di Indonesia. (menurut J.L.
Moens)
b. Kelemahan
·
Para ksatria Tidak mengusai bahasa Sansekerta
dan huruf Pallawa.
·
Tidak ditemukan prasasti sebagai bukti
penaklukan kerajaan India.
Apabila daerah
Indonesia pernah menjadi daerah taklukkan kerajaan-
kerajaan India, tentunya ada bukti prasasti (jaya prasasti/jayastamba/tugu kemenangan) yang menggambarkan penaklukkan tersebut.
kerajaan India, tentunya ada bukti prasasti (jaya prasasti/jayastamba/tugu kemenangan) yang menggambarkan penaklukkan tersebut.
A.
Kelebihan
·
Orang
India ingin memperbaiki kehidupan.
Orang
India berkasta Sudra (pekerja kasar) menginginkan kehidupan yang lebih baik
daripada mereka tinggal menetap di India sebagai pekerja kasar bahkan tak
jarang mereka dijadikan sebagai budak para majikan sehingga mereka pergi ke
daerah lain bahkan ada yang sampai ke Indonesia
·
Orang berkasta sudra meninggalkan daerahnya karena dianggap
sebagai rakyat buangan.
Orang
berkasta sudra yang berada pada kasta terendah di India tidak jarang dianggap
sebagai orang buangan sehingga mereka meninggalkan daerahnya pergi ke daerah
lain bahkan keluar dari India hingga ada yang sampai ke Indonesia agar mereka
mendapat kedudukan yang lebih baik dan lebih dihargai.
B.
Kelemahan
·
Golongan sudra tidak memahami agama hindu dan bahasa
sansakerta.
Golongan
Sudra tidak menguasai seluk beluk ajaran agama Hindu sebab mereka tidak
menguasai bahasa Sansekerta yang digunakan dalam Kitab Suci Weda (terdapat
aturan dan ajaran agama Hindu). Terlebih tidak sembarang orang dapat
menyentuhnya, membaca dan mengetahui isinya.
·
Tujuan utama mereka bukan untuk menyebarkan agama hindu.
Tujuan
utama golongan Sudra meninggalkan India adalah untuk mendapat penghidupan dan
kedudukan yang lebih baik (memperbaiki keadaan/kondisi mereka). Sehingga jika
mereka ke tempat lain pasti hanya untuk mewujudkan tujuan utama mereka bukan
untuk menyebarkan agama Hindu.
·
Kasta Sudra umumnya tidak memiliki ilmu
pengetahuan/pendidikan.
·
Biasanya jika ada budak maka ada tuannya, maka jika pastilah
ada kasta yang lebih tinggi dari sudra yang membawa kasta Sudra ke Indonesia.
5. Teori
Arus-balik
A.
Kelebihan
·
Para bangsawan pergi ke India untuk menuntut ilmu.
B. Kelemahan
·
Orang Indonesia masih bersifat pasif.
Orang
Indonesia untuk belejar agama Hindu-Budha ke india sulit, karena pada masa itu
orang indonesia masih bersifat pasif.
KESIMPULAN
Ditinjau dari kelebihan dan kelemahan masing-masing teori,
dapat disimpulkan bahwa teori yang paling kuat (menurut pendapat saya) adalah
teori Arus-balik. Hal ini dapat dilihat dari bukti-bukti yang terdapat pada
teori itu. Yaitu:
·
Ditemukannya prasasti Nalanda yang
menyebutkan bahwa Balaputradowa (raja Sriwijaya) telah merninta kepada raja di
India untuk membangun wihara di Nalanda sebagai tempat untuk menimba ilmu para
tokoh dan Sriwijaya.
Permintaan raja Sniwijaya itu ternyata dikabulkan.
Dengan demikian, setelah para tokoh atau pelajar itu menuntut ilmu di sana,
mereka kembali ke Indonesia. Merekalah yang selanjutnya menyebarkan pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia.
Tag :
Artikel
1 Komentar untuk "Kelebihan dan Kelemahan Teori Masuknya Agama Hindu-Budha di Indonesia"
Kedawan anj, males Moco